GAZA, PALESTINA – Genosida yang terus berlangsung di Gaza telah menyebabkan kehancuran infrastruktur secara besar-besaran, memicu krisis kemanusiaan yang semakin parah. Salah satu dampak paling serius adalah krisis air bersih, di mana 97% air tanah di Gaza dinyatakan tidak layak konsumsi menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Salah satu wilayah yang terdampak adalah Kamp Pengungsi Al-Kateeba, yang terletak di bagian barat Kota Gaza. Daerah ini merupakan kawasan padat penduduk yang sangat kekurangan akses air bersih untuk kebutuhan dasar seperti minum, memasak, dan menjaga kebersihan.

Menanggapi situasi ini, Indonesia Berbagi bekerja sama dengan Amal Mulia menyalurkan bantuan berupa Water Tank berkapasitas 2.000 liter guna memfasilitasi kebutuhan air bersih bagi warga terdampak. Bantuan ini disalurkan pada 30 Juni 2025, tepatnya ke wilayah Kamp Pengungsi Al-Kateeba di sebelah barat Kota Gaza dan Al-Rimal di bagian selatan-barat pusat kota.

Sebanyak 1.000 penerima manfaat telah terbantu dengan akses air bersih melalui fasilitas ini. Diharapkan, bantuan tersebut dapat sedikit meringankan krisis air yang dihadapi masyarakat Gaza dan memberikan dukungan nyata di tengah kondisi yang sangat terbatas.

(Afifah)